Senin, 23 April 2012

Cahaya Pengabdian


Ku lihat kau berbuat
Ku dengar kau bicara
Ku rasakan apa yang kamu rasakan
              Mata binar tak khayal menjadi panutan
              Sejuk terasa haluan kata – katamu
              Menjadi sugesti pada diri kami
              Hingga jiwa ini tak sanggup tuk berlari
              Menjauhi jalan hakiki
Lelah dirimu tak kau risaukan
Hiruk pikuk kehidupan mengharu biru
Itu jasa tentang pengabdian
Bukan jasa tentang perekonomian
Semangatmu menjadi penghidupan
Untuk kami menjalani kehidupan
              Jangan pernah kau bosan
              Jadi haluan panutan
              Meski pertiwi dalam kesengsaraan
              Kaulah pelita cahaya kehidupan

Sabtu, 21 April 2012

Alamku Tak Kaya Lagi


Tak habis pikir mata ini tuk memandang
Tak habis tenaga ini tuk mencari
Pesona keindahan alam begitu terbentang
Barisan hutan hutan nampak indah
Bentangan samudra nan kaya hasil laut
Hembusan semilir angin pantai menyempurnakan semuanya
          Namun kulihat kini dimana keberadaan mu
          Kenapa semua itu semakin tiada
Semua telah hilang
          Semua tlah musnah
          Alam yang dulu bagaikan surga indonesia
          Kini tlah menjadi serbuk serbuk palsu
          Hutan yang dulu indah membentuk barisan
          Kini menjadi gundul tak terawat
          Laut yang kaya akan ikan
          Kini menjadi limbah kota
Sungguh malang nasib surga indonesia ini
Semua hilang hanya kedipan mata
Apakah memang bumi Indonesia telah rusak ?
Lihatlah, Tataplah dan Pandanglah
Alam Indonesia kini sedang bersedih

Rindu Tuhan

Aku terperangkap di dalam ruang hampa ini
Tak ada satupun yang terlintas di depanku
Kini aku sendiri sendiri dan sendiri
Aku ingin berlari
Jauh jauh jauh
Namun hanya lelah yang kudapati
Aku bosan dengan semua ini
Hanya kenikmatan palsu yang kudapati
Namun kini aku kotor
Aku bagaikan butiran debu
Yang sekarang tak punya arah mau kemana
Hanya angin yang membuat debu itu terbang
Namun, apakah angin akan membuat aku melayang ke surga mu Tuhan ?
Aku ingin ke barat
Jalan lurus dan keindahan disana menyapaku
Tapi mengapa langkah ku ke timur
Aku tergoda dengan kenikmatan palsu itu
          Tuhan ?
          Dimanakah engkau ?
          Aku rindu berbincang dengan-Mu
          Aku rindu berkeluh kesah dengan-Mu
          Tapi mengapa kini engkau aku duakan ?
          Tuhan ..
          Kini aku tak bisa berbuat apa apa
          Raga dan jiwaku kaku karna ulahku
Air mata ini bukti bahwa aku ingin kembali kepangkuan – Mu
Namun, apakah masih ada waktu untuk ku ?
Waktu untuk orang yang telah menduakan – Mu?
Tuhan ..
Apa yang harus aku lakukan ?